Masjid atau
Mushola merupakan sarana yang sangat penting dan startegis dalam pembinaan
spiritual dan intelektual warga masyarakat muslim umumnya, dan khususnya, warga
muslim yang berada di lingkungan masjid tersebut.
Bila kita melihat
sejarah, ketika Rasulullah SAW dan para sahabatnya hijrah dari Mekah ke
Madinah, beliau singgah di suatu tempat yang dikenal dengan Quba. Di sinilah
Rasulullah membangun sebuah masjid yang diberi nama masjid Quba. Begitu juga
ketika sampai di Madinah Rasulullah membangun masjid Nabawi. Ini semua
menunjukan bahwa masjid memiliki kedudukan yang sangat penting bagi kaum
muslimin.
Seperti yang kita tahu bahwa pada
zaman Rasulullah SAW, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah shalat
saja, tetapi juga merupakan pusat kegiatan berdimensi luas. Diantaranya sebagai
pusat pendidikan dan pembinaan umat, tempat mengkaji ajaran Islam, pusat
pergerakan islam dan menyusun strategi perang, bahkan masjid juga pernah
digunakan Rasulullah SAW, sebagai tempat tawanan perang, selain itu posisi
masjid juga dekat dengan sumber ekonomi, seperti pasar.
Dari
masjidlah Rasulullah SAW membina masyarakat baru Madinah. Tradisi menjadikan
masjid sebagai pusat ilmu pengetahuan ini diteruskan oleh para ulama muslimin
dalam mengembangkan risalah Islam setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Di era modern sekarang ini kita
harus mampu memerankan dan memakmurkan masjid. Memakmurkan masjid mempunyai dua
pengertian. Hissi dan maknawi. Hissi berarti membangun masjid secara fisik,
membersihkanya, melengkapi sarana wudlu dan yang lainya. Sedangkan memakmurkan
masjid secara maknawi adalah meramaikan masjid dengan shalat berjama`ah,
membaca al-quran, i`tikaf, dan ibadah lainya. Dan yang tidak kalah penting
adalah menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan dan pengembangan masyarakat. Dan disamping itu kita harus bisa
memposisikan masjid sebagai wadah pemersatu kaum muslimin. Di mana lagi ada
tempat yang bisa mensejajarkan bawahan dengan atasan, pemulung dan direktur
perusahaan, si kaya dan si miskin, selain di Masjid. Orang yang lebih dulu
datang ke Masjid, dapat menempati shaf paling depan, tanpa memandang status
orang tersebut.
Menghidupkan
kembali peranan masjid dengan segala macam aktivitas yang telah kita paparkan
di atas yang telah terbukti membawa kaum muslim pada puncak peradaban besar. Memakmurkan
masjid mempunyai pengaruh positif bagi pembinaan masyarakat dalam rangka
peningkatan kualitas hidup masyarakat dan negara. Oleh karena itu setiap muslim
harus ikut berperan dalam kemakmuran masjid di daerahnya masing-masing.
Allah
berfirman : Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah
adalah orang-orang yang beriman kepada Allah, dan Hari Kemudian, serta tetap
mendirikan Shalat, menunaikan Zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun) selain
kepada Allah maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan
orang-orang yang mendapat petunjuk (QS: At-Taubah: 8).
Wallahu’alamu
bishowab.
0 comments:
Post a Comment