Di abad 21 ini,
nampaknya kata terorisme menjadi sesuatu yang paling menarik dan tidak pernah
berhenti untuk dikaji. Banyak kalangan dari akademisi hingga praktisi militer
tersedot perhatiannya untuk memecahkan permasalahan yang satu ini. Yang paling
menarik dari masalah terorisme ini adalah bahwa stigmanya ditujukan pada salah
satu agama, yaitu Islam, meski bila kita telusuri tindakan kekerasan
mengatasnamakan agama sebenarnya ada pada hampir semua agama.
Keberadaan
terorisme ini memang mulai terpantau dan terlihat pasca runtuhnya komunis di
Eropa Timur. Karena itulah, banyak pihak dan akademisi yang menelurkan teori
konspirasi, bahwa keberadaan terorisme ini hanyalah faktor utama berjalannya
ekonomi di Barat yang bersandarkan minyak dan jual-beli senjata.
Keberlangsungan industri Eropa dan Amerika Serikat selama ini ternyata sangat
bergantung pada pasokan minyak dari Arab Saudi, Irak, dan Iran, yang pipanya
harus melewati Turki dan Iran, bahkan negara-negara Balkan. Karena itu, bisa
diambil kesimpulan sebenarnya instabilitas ekonomi Barat sangatlah besar.
Belum
lagi jual-beli senjata yang sangat menguntungkan. Industri AS maju sangat pesat
pasca-Perang Dunia II disebabkan oleh faktor tingginya permintaan impor
alutsista dari negara-negara Eropa yang khawatir pada agresi komunis Sovyet.
Karena itulah saat perang dingin mereda dan naiknya harga minyak, industri
Barat langsung kolaps pada akhir 1970-an sampai akhir 1980-an. Dengan runtuhnya
kedigdayaan komunis Sovyet, tentunya peperangan dunia semakin berkurang dan,
efeknya, jual beli senjata ikut turun drastis. Hal ini sangat dirasakan oleh
industri senjata AS, sehingga beberapa industri pesawat tempur harus merger
dengan perusahaan lainnya, seperti Lockheed Martin, Grumman, McDonnell Douglas,
dan General Dynamics. Dari fakta ini, AS memang membutuhkan “musuh baru” yang
nyata dan punya basis global. Pilihan itu jatuh pada Islam.
Pertanyaannya adalah:
Mengapa Islam?
Ada apa
dengan Islam?
Di banyak
negara, terorisme bukanlah kecendrungan baru sebagai akibat dari pertentangan
antar negara dan ketimpangan dunia. Terorisme mungkin merupakan kelanjutan dari
sejarah panjang kekerasan yg terjadi dalam skala domestik, & kemudian
menemukan momentumnya utk tampil kembali bersamaan dgn perubahan global.
Serangan spektakuler atas gedung kembar World Trade Centre (WTC) di kota New
York thn 2001 dipersepsikan sbg titik awal dari deklarasi perang global
melawan terorisme' (Global War on Terrorism). Sejak saat itu, terorisme
menyebar ke seluruh penjuru dunia dgn karakteristik yang berbeda, meskipun ciri
utamanya tetap didefinisikan bersifat ideologis atau relijius. Dalam konteks
ini, faktor Islam acap menjadi korban stigmatisasi.
Indonesia
sbg negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia tidak bebas dari ancaman
terorisme. Bahkan, negara asing menilai Indonesia sebagai sarang teroris,
karena kondisi domestik yg rawan. Situasi keamanan bertambah buruk ketika
Indonesia memasuki fase transisional menjadi lebih demokratik setelah Soeharto
turun dari kekuasaannya di tahun 1998.
Terorisme
jelas tantangan berat bagi semua rejim pemerintahan pasca-Soeharto. Bermula
dari Presiden B.J Habibie, kemudian Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputeri,
Susilo Bambang Yudhoyono hingga Jokowi. Mereka semua telah menetapkan berbagai
kebijakan utk menangani terorisme, ketika menjalankan pemerintah masing-masing.
Salah
satu kebijakannya adalah pembentukan Detasemen Khusus 88 Anti Teror.
Detasemen
ini punya julukan khusus "Delta 88". Pembentukan & pelatihan
awalnya juga dilakukan khusus dgn fasilitas pemerintah AS, setelah melihat
kinerja Polri dlm mengusut Bom Bali 1 & Bom Marriot 1. Angka 88 diambil
dari jumlah korban warga Australia yg tewas di Kuta, Bali. Seluruh personilnya
diambil dari berbagai satuan Polri yg bebas dri catatan pelanggaran HAM &
memiliki prestasi baik, stamina teruji, IQ di atas rata-rata serta keterampilan
tinggi. Setelah direkrut, seluruh personil mendapat gemblengan dari para
instruktur CIA, FBI, & US Secret Service. Mereka adlh pensiunan pasukan
khusus AS.
Densus 88
dirancang sbg unit antiteror berkemampuan tinggi yg semula akan dioperasikan
thn 2005. Karena desakan utk mengungkap pelaku Bom Bali 1, maka dibentuk Satgas
Antiteror yg sudah aktif sejak 2003. Mereka terdiri dri ahli investigasi, ahli
bahan peledak & unit pemukul yg di dalamnya ada ahli penembak jitu
(sniper). Tim ini dilengkapi persenjataan & kendaraan tempur yg nyaris
seluruhnya buatan AS. Semua persenjataan termasuk materi pelatihan dibuat sama
persis dgn satuan khusus antiteror AS. Dan dari kasus-kasus yang telah terjadi, sudah
jelas bahwa densus 88 hanya memburu dan menangkap para aktivis islam.
Sekali lagi
pertanyaannya adalah:
Mengapa Islam?
Ada apa
dengan Islam?
Jawabannya
adalah berhubungan dengan hadist-hadist tentang Ramalan akhir zaman, di mana
Islam diramalkan akan kembali memimpin dunia.
Berawal
dari para orientalis barat yg meneliti dunia Islam, sampai-sampai mereka mampu
menghafal quran dan hadist-hadist utk tujuan menghancurkan Islam dri dalam.
Mereka
menemukan hadits-hadist shahih yg mengatakan bahwa masa akhir zaman ini terbagi
menjadi lima. Pertama, masa kenabian, saat Rasulullah masih hidup. Kedua, masa
Khulafaur Rasyidin, mulai Abubakar, Umar, Usman, dan Ali. Ketiga, masa
raja-raja menggigit (maalikan 'adhan), yaitu masa setelah wafatnya Ali bin Abi
Thalib Radhiyallahu Anhu sampai runtuhnya Daulah Khilafah Utsmaniyah (1924).
Keempat, masa maalikan jabariyan (penguasa diktator). Kelima, masa kembalinya
sistem khilafah.
Saat ini
kita hidup di masa yang mana?
Sekarang
masa penguasa diktator, dan sedang hot-hot-nya. Ummat Islam sedang kalah.
Tetapi itu memang sudah sunatullah, bahwa ada kalanya menang, ada kalanya
kalah. Kita pun harus optimis, akan tiba waktunya ummat Islam memperoleh
kemenangan.
Kelak
penguasa diktator itu bisa dikalahkan kaum Muslimin.
Begitulah
menurut hadits.
Diramalkan
juga dalam hadist bahwa Umat Islam akan berperang melawan Yahudi, dan Yahudi
akan hancur. Yahudi akan diburu sampai manapun, sampai-sampai pohon dan batu
pun bicara, "Hai kaum Muslimin, di belakangku ada Yahudi yang
bersembunyi!" Kecuali pohon gharqad (semacam kaktus) yang merupakan pohon
Yahudi. Jangan heran, sekarang pohon gharqad itu banyak ditanam oleh
orang-orang Israel, untuk berlindung dari serangan kaum Muslimin.
Oleh
karena itu mereka (yahudi-nasrani) berusaha utk membasmi kekuatan2 Islam &
memecah-belah umat Islam agar ramalan ttg akhir zaman itu bisa digagalkan.
Salah
satunya dgn isu terorisme agar mereka bisa membasmi kekuatan Islam. Tapi mereka
keliru klo bisa mengalahkan Islam, karena janji Allah pasti terbukti.
Dalam
sebuah hadits diriwayatkan, sebelum akhir zaman tiba, kaum Muslimin akan
berdamai dengan Bangsa Rum. Siapa yang dimaksud Rum itu? Saya cenderung
menafsirkan Bangsa Rum adalah Eropa. Alasannya bersifat historis. Ummat Islam
atau Bangsa Arab diapit oleh dua peradaban besar, yaitu peradaban Barat
(Romawi) dan Timur (Persia). Peradaban Barat dipengaruhi oleh tadisi-tradisi
ahli kitab (Yahudi maupun Nasrani). Timur dipengaruhi oleh kemusyrikan dan
paganisme. Memang, sekarang ada perluasan akibat globalisasi. Pengertian Timur
tidak lagi hanya Persia, tetapi juga China, India, dan lainnya. Mereka kategorinya
bukan ahli kitab tetapi disebut al-Adyaan al-Ardhiyah atau agama-agama bumi
yang banyak sekali dan didominasi paganisme.
Apakah
sekarang perdamaian itu sudah berlangsung?
Sekarang
sedang berjalan, meski semu. Kenapa? Karena yang kini memimpin dunia bukan
amiirul mu'miniin. Pemimpinnya adalah kalangan Rum, yang mengandalkan tradisi
yang campur aduk dengan kebatilan sehingga muncul kezhaliman dan ketidakadilan.
Jadi, perdamaian yang sekarang terjadi lebih tepat diartikan sebagai
"kesepakatan untuk tidak berperang". Ini terjadi sejak berakhirnya
penjajahan resmi oleh Bangsa Rum terhadap negeri-negeri kaum Muslimin.
Tampaknya
ada kontradiksi. Kaum Muslimin berdamai dengan Bangsa Rum, tetapi saat ini Rum
justru dekat dengan musuh abadi ummat Islam yaitu Yahudi? Bukan dekat, tetapi
pengertian tentang Bangsa Rum sendiri memang sudah campur aduk. Ada Nasrani dan
Yahudi-nya sehingga sering disebut Judeo-Christian civilization (peradaban
Yahudi-Nasrani).
Ada pula
hadits yang menyatakan, di akhir zaman, Iraq akan diboikot oleh Bangsa Rum.
Itukah yang terjadi saat ini?
Ya, sudah
dan sedang berjalan.
Apa yang
akan terjadi setelah itu?
Kalau mau
dirangkai secara kronologis, cukup sulit ya. Tetapi di antara tanda-tanda
menjelang batas akhir tanda kecil adalah mengeringnya sungai Eufrat dan
ditemukannya gunung emas di bawah sungai itu. Nanti akan berduyun-duyun pasukan
dari berbagai bangsa untuk memperebutkan emas itu. Setiap seratus manusia
datang, 99 di antaranya tewas karena berebut emas. Dan Rasulullah Saw melarang
kaum Muslimin ikut dalam perebutan itu.
Apakah
itu berupa serangan AS dan sekutu nya terhadap Iraq, seperti yang terjadi beberapa
saat lalu?
Kalau itu
berebut minyak atau emas hitam. Jadi kelak akan ditemukan emas dalam arti yang
sebenarnya, bukan emas hitam? Saya meyakini itu memang emas yang sebenarnya.
Isyarat Nabi tidak cuma bersifat maknawi tapi juga hakiki. Seperti isyarat akan
munculnya Imam Mahdi, saya yakin itu bukan kiasan. Sosok Imam Mahdi memang ada.
Begitu juga hadits tentang Dajjal. Dajjal adalah oknum atau person. Saat ini
oknum Dajjal belum muncul, meskipun sistem dajjal sudah bisa kita rasakan.
Apa
sistem dajjal itu?
Sistem
dajjal adalah sistem kepalsuan, seperti yang berlaku sekarang ini. Orang
menyebutnya sebagai The New World Order (Tata Dunia Baru), meskipun
kenyataannya malah tidak ada tatanan. Yang disebut pejuang hak asasi manusia
justru mereka yang sebenarnya teroris. Sedangkan mereka yang dituduh teroris
justru sebenarnya orang yang mulia di mata Allah Swt.
Apakah
yang Anda maksud dengan sistem dajjal itu adalah tatanan kehidupan yang kini
dikomandani oleh AS?
Ya. Itu
tercermin dalam lembaran uang satu dollar AS. Bagian depan uang itu bergambar
Presiden AS pertama George Washington, bagian belakang bergambar piramid yang
terpotong. Letak gambar piramid ada di belakang, sebagai isyarat bahwa di
belakang AS itu ada kekuatan lain. Di atas piramid ada segitiga bergambar mata
satu. Di atasnya ada tulisan annuit coeptis (semoga dia senang dengan proyek
ini). "Dia" yang dimaksud adalah si Mata Satu. Di bawahnya ada
tulisan novus ordo seclorum (tatanan dunia baru). Artinya, ummat seluruh dunia
diharapkan masuk dalam proyek tatanan dunia baru dan menerima kepemimpinan si
Mata Satu. Orang yang familier dengan hadits-hadits Rasulullah akan paham bahwa
yang dimaksud si Mata Satu adalah Dajjal.
Kapan
sosok Dajjal akan muncul?
Dajjal
sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw. Hal ini dijelaskan dalam se buah hadits
shahih yang panjang, diriwayatkan oleh Muslim dari Fathimah binti Qais. Ada
seorang pengembara Nasrani yang terdampar di sebuah pantai, ia turun dari
kapalnya kemudian bertemu dengan binatang aneh. Binatang itu mengantarkannya ke
sebuah biara.
Di biara
ada seorang lelaki yang terpasung. Si terpasung langsung bertanya, "Apakah
sungai Tiberia sudah mengering? Apakah sudah muncul seorang lelaki yang bernama
Muhammad yang disebut sebagai Nabi akhir zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir
oleh penduduk di negerinya sendiri?" Pengembara Nasrani itu penasaran,
kemudian dia menelusuri Jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksud. Dia
pun bertemu Muhammad Saw. Dia bertanya kepada Nabi, "Siapa orang yang
dipasung itu?"
Nabi kemudian
menyatakan bahwa lelaki itu adalah Dajjal. Namun Dajjal tidak akan muncul
sebelum Imam Mahdi keluar.
Kapan
Imam Mahdi keluar?
Menurut
Rasulullah Saw, salah satu tandanya adalah meninggal atau terbunuhnya seorang
khali fah. Namun kekhalifahan sekarang kan sudah tidak ada. Menurut saya,
khalifah yang dimaksud itu adalah seorang pemimpin negeri Muslim yang sangat
nyata. Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur Ummat Islam" asal
Mesir, menafsirkannya sebagai pemimpin Kerajaan Arab Saudi. Kalau memang betul
itu, berarti sudah dekat.
Anda
setuju dengan pendapat itu?
Tidak
setuju sepenuhnya. Saya look and see aja. Tetapi saya yakin bahwa hadits yang
menyatakan wafatnya khalifah itu memang benar. Menurut hadits itu, kelak
Al-Mahdi akan muncul lalu dibaiat oleh sekelompok pemuda di Ka'bah. Penguasa
semenanjung Arab akan langsung mengirim pasukan untuk menangkap para pemuda
itu. Tetapi pasukan itu akan dibenamkan ke dalam bumi oleh Allah Swt, kecuali
dua orang saja.
Keduanya
sengaja diselamatkan agar bisa menceritakan kepada publik bahwa teman-teman
mereka telah tenggelam ke dalam bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua Mu'min
yang paham hadits-hadits shahih tentang munculnya Al-Mahdi akan sadar bahwa
Imam Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong untuk berbaiat.
Bagaimana
jika dihubungkan dengan umur ummat Islam?
Menurut
Muhammad Amin Jamaluddin, ketika dia menafsirkan beberapa hadits mengenai umur
ummat Yahudi, Kristen, ummat Islam, diisyaratkan umur ummat Islam itu 1500
tahun. Sekarang sudah 1424 Hijriah, jadi tinggal 76 tahun lagi. Itu belum
dipotong waktu perjuangan Muhammad ketika di Makkah, yang memakan waktu 13
tahun. Jadi umur ummat Islam tinggal kira-kira 63 tahun.
Nah,
kalau masa kekhalifahan di akhir zaman --yang menurut hadits akan berlangsung
40 tahun-- terjadi pada masa damai, maka huru-hara besar itu akan terjadi dalam
kurun waktu kurang dari 23 tahun ke depan ini. Kemunculan khilafah akan
didahului oleh terjadinya huru-hara, dimana kaum Muslimin berada di bawah
komando Imam Mahdi.
Kemunculan
Imam Mahdi juga akan ditandai dengan munculnya bintang berekor atau komet.
Menurut yang saya dengar dari para astronom, komet akan muncul tahun 2022. Jadi
kalau pada saat itu muncul Imam Mahdi, sebuah perhitungan yang sangat mungkin.
Bisa jadi kemunculan Imam Mahdi justru akan lebih cepat daripada itu.
Apa
ciri-ciri khusus Imam Mahdi itu?
Menurut
Rasulullah Saw, namanya seperti nama Rasulullah dan ayahnya pun sama dengan
ayah Rasulullah. Ia juga disebut-sebut ngomongnya kurang lancar, sehingga kalau
bicara harus menepuk pahanya dulu. Apakah itu berarti ia gagap, wallahu a'lam.
Saat
muncul, Imam Mahdi berusia berapa?
Kira-kira
seusia Nabi ketika pertama kali perang. Rasulullah pertama kali perang ketika
usianya sekitar 55 tahun, Perang Badar.
Kalau
begitu, saat ini sebenarnya Imam Mahdi sudah ada ya?
Ya, sudah
ada, tapi oleh Allah Swt belum dimunculkan. Kalau sekarang kita tidak tahu Imam
Mahdi itu siapa, bukan hal yang aneh, karena memang ia fenomena yang akan
muncul mendadak.
Bukankah
sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi?
Tidak
bisa. Imam Mahdi itu dibaiat oleh 313 pemuda di Kabah. Jumlah itu sama dengan
pasukan Perang Badar. Baiatnya bersifat terbuka, meskipun sebenarnya Imam Mahdi
enggan dijadikan pemimpin. Kalau ada yang mengaku-aku Imam Mahdi, itu omong
kosong.
Apakah
kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam?
Ya.
Sebelum itu ia akan memimpin beberapa peperangan dalam rangka meruntuhkan
Tatanan Dunia Baru ini. Perang meruntuhkan maalikan jabariyan (penguasa
diktator) ini dimaksudkan untuk mewujudkan The Next World Order (Tatanan Dunia
Kelak).
Peperangan
apa saja itu?
Ada empat
perang besar. Pertama, perang melawan penguasa semenanjung Arab. Kaum Muslimin
menang. Kedua, perang melawan penguasa zhalim Persia, juga menang. Ketiga, pe
rang melawan Rum atau Eropa, juga menang. Terakhir perang melawan Dajjal dan 70
ribu tentara Yahudi.
Ketika
Imam Mahdi sedang berkonsolidasi di Damaskus (Suriah), waktu shalat Shubuh
tiba. Iqamat dikumandangkan, lalu Imam Mahdi hendak maju menjadi imam. Muncul
tanda besar kedua akan terjadinya hari kiamat, yaitu Isa eAlaihissallam (As)
turun di Menara Putih, masjid sebelah timur Damaskus.
Imam
Mahdi memohon agar Isa yang menjadi imam shalat. Namun Isa As menolak,
"Demi Allah, inilah kelebihan ummat Muhammad, sebagian engkau menjadi
pemimpin sebagian ummat lainnya. Engkau pemimpin ummat ini, Imam Mahdi, Engkau
yang memimpin shalat. Aku menjadi ma'mum."
Sesudah
shalat, mereka bertolak menuju hari bertemunya dua pasukan. Yaitu pasukan kaum
Muslimin yang dipimpin Imam Mahdi dan Nabi Isa As, melawan pasukan Yahudi yang
dipimpin Dajjal.
Perang
ini terjadi dimana? Persisnya saya tidak tahu, tetapi tidak jauh dari Baitul
Maqdis. Menurut hadits, ketik a melihat Isa As dari kejauhan, Dajjal
"mengkerut" lalu berusaha kabur. Ia dikejar terus oleh Nabi Isa
sampai akhirnya terbunuh di pintu Lod, salah satu pintu masuk ke Baitul Maqdis.
Dajjal tewas tertusuk tombak. Nabi Isa As lalu mengangkat tinggi-tinggi tombak
itu, supaya orang-orang yang selama ini percaya pada Dajjal dan menganggapnya
sebagai Tuhan, menyadari bahwa sikap itu keliru.
Kekhalifahan
nanti pusatnya dimana? Pusatnya di Baitul Maqdis.
Setelah
umur ummat Islam berakhir, apa yang terjadi kemudian?
Menurut
hadits, setelah khilafah berdiri, kemakmuran akan terjadi dimana-mana. Pada
masa itu tetap ada orang kafir, sampai pada masa tertentu Allah Swt
mendatangkan tanda akhir zaman, yaitu hembusan angin sepoi-sepoi dari arah
Yaman (selatan). Itu terjadi setelah wafatnya Isa Ibnu Maryam. Semua orang
Islam, hatta yang hanya punya keimanan sebiji zarah, akan menghirup udara itu
dan meninggal dengan damai. Ya sudah, selesai. Berakhi rlah umur ummat Islam.
Di dunia
tinggal ummat yang kafir 24 karat. Terjadilah kekacauan dan kehancuran luar
biasa, karena tidak ada lagi amar ma'ruf nahiy munkar. Nabi menggambarkan, saat
itu manusia tak akan malu-malu bersenggama seperti keledai di jalanan. Makkah
dan Madinah dihancurkan, sehingga datanglah kiamat yang mengerikan.
Alhamdulillah, ummat Islam tidak akan mengalami fase penghancuran yang amat
mengerikan itu.
Siapkan
ketaqwaan, dan siapkan mental, shalat tepat waktu, bangun malam tahajud,
jadilah dada kita berisi keimanan, sebagai bekal perjuangan demi menyongsong
peralihan dan mensosialisasikannya kepada khalayak. Rasulullah SAW Setelah
wahyu pertama, beliau diwajibkan Shalat Tahajud agar kuat menerima dan
mengemban Risalah Islam. Siapkan keimanan
Besarkan
jiwa, teguhkan iman, Allah maha besar, tidak akan menyia-nyiakan amal shaleh.
Perbanyak istighfar dan mohon pertolongan-Nya agar Dien kita selamat didunia
dan akhirat.
Wallaahu A'lam
0 comments:
Post a Comment