Friday 27 September 2013

Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Model pembelajaran ini pertama diterapkan di Amerika serikat, berakar dari upaya Dr. George Lozanov seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya “suggestology” atau suggestopedia“. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apapun memberikan sugesti positif atau negatif .
Ia mengemukakan istilah “suggestology” adalah “pemercepatan belajar” (accelerated learning)  yang memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan upaya yang normal, dan dibarengi “kegembiraan”. Dengan kegembiraan dapat terbangun emosi positif, seseorang yang dapat membangun emosi positif di dalam dirinya, tentulah ia akan dapat menghadirkan suasana gembira.
Frederickson menyebutkan empat keadaan emosi positif:
1. joy (kegembiraan),
2. interest (ketertarikan),
3. contentment (kepuasaan atau kelegaan),
4. dan love (cinta atau kasih sayang).
Metode Quantum Learning merupakan metode yang berusaha untuk mengubah belajar yang berbeda dibandingkan dengan belajar pada umunya. Quantum Learning berfokus pada proses belajar yang menyenangkan dan berhasil. Quantum Learning menguraikan  cara-cara baru yang memudahkan proses belajar lewat pemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapain yang terarah, apapun mata pelajaran yang diajarkan. Quantum Lerning berusaha menggabungkan peningkatan multisensori dan multi kecerdasan dengan otak yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan siswa untuk berprestasi (Deporter, 2002).
Dalam dunia fisika, Porter dkk mendefinisikan quantum sebagai “interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.” Mereka mengamsalkan kekuatan energi sebagai bagian penting dari tiap interaksi manusia. Dengan mengutip rumus klasik E = mc2, mereka alihkan ihwal energi itu ke dalam analogi tubuh manusia yang “secara fisik adalah materi”.
Sebagai pelajar, tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya: interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya”. Pada kaitan inilah, quantum learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode tertentu. Termasuk konsep-konsep kunci dari teori dan strategi belajar, seperti: teori otak kanan/kiri, teori otak triune (3 in 1), pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestik), teori kecerdasan ganda, pendidikan holistik, belajar berdasarkan pengalaman, belajar dengan simbol (metaphoric learning), simulasi/permainan.
Manfaat metode QL ini untuk meningkatkan peran sebagai pelajar yang memikul tanggung jawab pada diri sendiri sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dengan belajar sedapat mungkin dari setiap situasi dan memanfaatkannya untuk diri sendiri dan orang lain. QL membawa seseorang menjadi individu yang selalu menggunakan ” belajar aktif “ . Belajar aktif  berarti seseorang berperan dan tidak membiarkan dirinya mengikuti apa yang ada. Seorang pelajar aktif akan terbuka terhadap pengalaman dan pelajaran yang ditawarkan oleh kehidupan. Dasar pemikirannya adalah agar seseorang berani untuk melakukan eksplorasi, mencoba hal-hal yang baru dan cara-cara baru untuk memperoleh pengetahuan.
Dikutip dari berbagai sumber
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!