Qiyamul
Lail adalah Senjata bagi Aktivis Islam
Bacalah kisah – kisah islam masa lalu, betapa qiyamul
lail menjadi senjata ampuh untuk melawan musuh – musuh islam. Semisal kisah Shalahudin
Al-Ayyubi. ia tahu bahwa qiyamul lail adalah senjata ampuh di perang dan tidak
ada tandingannya. Karena itu, jika ia berjalan melewati kemah anak buahnya pada
malam hari dan melihat tidak ada yang mengerjakan qiyamul lail di dalamnya,
maka ia membangunkan mereka dan memarahi mereka, dengan berkata, “saya
khawatir, kita diserang musuh malam ini dari kemah ini.” Atau bacalah kisah Sultan
Muhammad Al Fatih (30 Maret 1432 – 3 Mei 1481). Seorang
panglima Perang yang menaklukkan benua Eropa yang saat itu adalah seorang pemuda
berusia 21 tahun,. Ia merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran
dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 6 bahasa saat
berumur 21 tahun. Seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu’
setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan
Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz
(pahlawan Islam dalam peperangan di ‘Ain Al-Jalut melawan
tentara Mongol).
Diceritakan bahwa tentara Sultan Muhammad Al Fatih tidak
pernah meninggalkan solat wajib sejak baligh & separuh dari mereka tidak
pernah meninggalkan solat tahajjud sejak baligh. Hanya Sulthan Muhammad Al
Fatih saja yang tidak pernah meninggalkan solat wajib, tahajud & rawatib
sejak baligh hingga saat kematiannya.
Kejayaan dan kesuksesan hidup ia telah raih di usia yang
begitu muda. Ia-pun dikenang jutaan manusia sepanjang abad. Harum nama Sultan
Al Fatih diperoleh berkat keshalehan, keberanian dan kemuliaan akhlaknya. Sebagai
jenderal beliau memimpin laskar islam menaklukkan benteng terkuat imperium
Byzantium , Konstantinopel. Kota ini diubahnya menjadi kota Istambul. Dari sini
beliau menebarkan kasih sayang islam di bumi eropa.
Apa rahasia dibalik semua kesuksesan beliau? Ternyata
rahasianya beliau sangat kuat shalat malamnya (tahajud). Qiyamul lail itu
kebutuhan utama setiap orang muslim. Apalagi, bagi aktivis islam dan pengemban
amanah agama yang berat; dakwah, amar ma’ruf nahi munkar, jihad, dan menyerukan
kebenaran. Bukankah Allah telah berfirman dalam Al-Quran, yang artinya,
“Hai
orang yang berselimut, bangunlah (untuk shalat) di malam hari kecuali sedikit
(darinya). (Yaitu) seperduanya atau kurangi dari seperdua itu sedikit. Atau
lebih dari seperdua. Dan bacalah Al-Quran dengan perlahan-lahan. “(Al-Muzzammil:
1-4)
Kenapa Allah memerintahkan kita untuk Qiyamul lail?
Pertanyaan ini dijawab dalam lanjutan surat Al-Muzzammil ayat 5.
“Sesungguhnya
Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat”
Kami (Allah) akan memberikan kepadamu amanah yang sulit,
beban yang berat, dan perintah – perintah yang membutuhkan tekad kuad dan
semangat tinggi. Siapa sih yang yang mampu mengerjakan tugas-tugas dakwah,
tarbiyah, amar ma’ruf nahi munkar dan jihad, tanpa bekal yang bisa ia gunakan
dalam perjalanannya mengemban tugas tersebut? Tanpa bekal, sudah barang tentu
perjalanannya akan terhenti di tengah jalan. Oleh karena itu Allah menyediakan
bagi kita qiyamul lail sebagai bekal dan juga sebagai sekolah bagi kita untuk
menimba ilmu dalam mengemban tugas – tugas dakwah tersebut.
Ketahuilah wahai aktivis islam, Qiyamul lail adalah
sarana untuk mentarbiyah diri dan berkenalan dengan Tuhannya. Qiyamul lail adalah sarana untuk belajar khusuk, tunduk, merendahkan diri dan bertaubat kepada
Allah ta’ala. Ketundukan anda pada malam hari adalah kunci kebesaran anda di
siang hari. Sujud anda pada malam hari adalah jalan kemuliaan anda pada siang
hari, senjata kemenangan anda atas musuh – musuh anda, rahasia kesuksesan anda
di dakwah dan jihad anda.
Selamat mencoba..
Selamat mencoba..
Wallahu’alam..
0 comments:
Post a Comment