Quantum learning ialah kiat,
petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman
dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan
dan bermanfaat. Model pembelajaran ini pertama
diterapkan di Amerika serikat, berakar dari upaya Dr. George Lozanov seorang
pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya “suggestology” atau “suggestopedia“. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan
pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apapun memberikan
sugesti positif atau negatif .
Ia mengemukakan istilah “suggestology” adalah “pemercepatan belajar” (accelerated
learning) yang memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang
mengesankan, dengan upaya yang normal, dan dibarengi “kegembiraan”. Dengan
kegembiraan dapat terbangun emosi positif, seseorang yang dapat membangun emosi
positif di dalam dirinya, tentulah ia akan dapat menghadirkan suasana gembira.
Frederickson menyebutkan empat keadaan emosi positif:
1. joy (kegembiraan),
2. interest (ketertarikan),
3. contentment (kepuasaan atau kelegaan),
4. dan love (cinta atau kasih sayang).
Metode Quantum Learning merupakan metode yang berusaha untuk mengubah
belajar yang berbeda dibandingkan dengan belajar pada umunya. Quantum Learning
berfokus pada proses belajar yang menyenangkan dan berhasil. Quantum Learning
menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses belajar lewat pemaduan
unsur seni dan pencapaian-pencapain yang terarah, apapun mata pelajaran yang
diajarkan. Quantum Lerning berusaha menggabungkan peningkatan multisensori dan
multi kecerdasan dengan otak yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan
siswa untuk berprestasi (Deporter, 2002).
Dalam dunia
fisika, Porter dkk
mendefinisikan quantum sebagai
“interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.” Mereka mengamsalkan
kekuatan energi sebagai bagian penting dari tiap interaksi manusia. Dengan
mengutip rumus klasik E = mc2, mereka alihkan
ihwal energi itu ke dalam analogi tubuh manusia yang “secara fisik adalah
materi”.
Sebagai pelajar,
tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya: interaksi, hubungan,
inspirasi agar menghasilkan energi cahaya”. Pada kaitan inilah, quantum learning menggabungkan sugestologi, teknik
pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode tertentu.
Termasuk konsep-konsep kunci dari teori dan strategi belajar, seperti: teori
otak kanan/kiri, teori otak triune (3 in 1), pilihan modalitas (visual,
auditorial, dan kinestik), teori kecerdasan ganda, pendidikan holistik, belajar
berdasarkan pengalaman, belajar dengan simbol (metaphoric learning),
simulasi/permainan.
Manfaat metode QL ini untuk meningkatkan peran sebagai pelajar yang
memikul tanggung jawab pada diri sendiri sehingga dapat meningkatkan kualitas
hidup dengan belajar sedapat mungkin dari setiap situasi dan memanfaatkannya
untuk diri sendiri dan orang lain. QL membawa seseorang menjadi individu yang
selalu menggunakan ” belajar aktif “ . Belajar aktif berarti
seseorang berperan dan tidak membiarkan dirinya mengikuti apa yang ada. Seorang
pelajar aktif akan terbuka terhadap pengalaman dan pelajaran yang ditawarkan
oleh kehidupan. Dasar pemikirannya adalah agar seseorang berani untuk melakukan
eksplorasi, mencoba hal-hal yang baru dan cara-cara baru untuk memperoleh
pengetahuan.
Dikutip dari berbagai sumber